Rasa iri itu nyata. Dan terkadang, rasa iri dari orang lain benar-benar mampu menjatuhkanmu dan jadi sebab datangnya keburukan padamu.
Karena iri, putra Nabi Adam berselisih.
Karena iri, 10 putra Nabi Ya'qub membuang Yusuf.
Karena iri, bahkan anak-anak orang sholeh sekali pun tergelincir tipu daya setan.
Karena itu.. jangan senang menampak-nampakan sesuatu. Apalagi baru rencana, baru awal mulai. Dan hasilnya pun belum seberapa.
Itu bisa jadi sebab datangnya rasa iri dari orang lain.
Jangan hanya karena buru-buru dianggap sukses.. kita menampakkan yang tidak seharusnya.
Nanti disangka sukses beneran..? Ujungnya bingung juga.
Dimintai bantuan, sumbangan, dan diharapkan kedermawanannya. Dan yang lebih nyesek lagi, dimintai pajaknya.
Maka sampai-sampai ada kaidah dari Rasulullah sholallahu'alaihi wa salam..
"Rahasiakanlah khitbah dan umumkanlah nikah."
Seolah menjadi pengingat tentang pentingnya menahan diri untuk menampakkan apa-apa yang belum jelas hasilnya.
Nanti dulu..
Sabar dulu..
Kalau masih rencana, kerjakan dengan sunyi. Jangan berisik dulu.
Kalau ada hasilnya..? Jangan sombong.
Itu karena Alloh. Bersyukurlah..
Dan ajak orang lain senang dengan pencapaianmu. Bagi-bagi hadiah atau makanan.
وَاَ مَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur)." (QS. Ad-Duha: 11)