Dulu.. ketika saya sedang dalam keadaan stress dengan tekanan pekerjaan atau masalah yang berat.
Saya biasanya pulang ke rumah.
Waktu itu saya bekerja di tangerang..
Sabtu sore selepas pulang dari kantor.. langsung menuju Tanah Abang. Naik kereta tanpa kursi. Duduk di lantai..
Sampai klaten ahad paginya..
Demi apa?? Demi ketemu ibu.
Cium tangan. Minta doa..
Gitu aja.
Dan pulang ahad sorenya naik kereta lagi untuk kembali bekerja di senin pagi.
Meski cuma begitu..
Saya selalu merasa lebih siap menghadapi tantangan di depan sana. Dan alhamdulillah.. banyak kemudahan yang saya dapatkan setelah itu.
Hal itu saya jalani bertahun-tahun.
Andai ada satu amalan yang bisa saya anggap sebagai amalan "pegangan" saya..
Mungkin doa ibu itulah yang terus saya pegang sampai sekarang.
Kawan..
Kita ini sejatinya adalah hasil dari kumpulan doa-doa.
Entah doamu sendiri..
Entah doa orang tuamu..
Doa dari orang-orang yang mencintaimu.. Dan mungkin juga doa dari mereka yang pernah mendapatkan kebaikanmu.
Maka salah satu pesan guru saya..
Jadilah manusia yang seneng ngumpulin doa dari mereka yang doanya mustajab.
Minta doa dari orang tuamu, gurumu, orang-orang sholeh, dari mereka yang lemah dan miskin di antaramu..
Jangan ngeremehin doa..
Karena hidup ini tidak selalu tentang ikhtiar. Tapi tentang doa, mendoakan dan didoakan.
وَقَا لَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْۤ اَسْتَجِبْ لَـكُمْ ۗ اِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَا دَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَا خِرِيْنَ
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk ke Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina."" (QS. Ghafir; 60