Ternyata untuk jadi wakil rakyat tak harus pinter. Bahkan menghitung biaya kost per bulan saja tidak mampu.
Atau jangan-jangan, kita yang terlalu bodoh sampai-sampai memilih orang-orang seperti mereka.
Tidak jauh beda dengan video viral anak SMK yang tak bisa memberikan jawaban yang benar saat ditanya berapa hasil dari 8x3.
Akhirnya saya paham, kenapa standar pendidikan kita menurun jauh.
Karena saat ini.. banyak pejabat yang mempertontonkan kebodohannya. Dan Alhamdulillah berhasil menginspirasi generasi muda.
Bahwa bodoh pun bisa sukses.
Bisa kaya dan digaji ratusan juta.
Yang penting beking kuat. Punya duit.
Diusung partai besar. Punya kemampuan menjilat. Dan siap menanggalkan rasa malu.
Betapa miris hidup di konoha.
Di saat anak-anak muda pengibar bendera pusaka dipilih dengan sangat ketat.
Dicari yang tegap, tinggi dan gagah.
Dididik dengan penuh disiplin, jiwa patriotisme yang tinggi dan bertanggungjawab.
Tapi kemudian harus bersikap sempurna dan hormat di depan pejabat gendut yang gemar berjoget ria.
Harus berkata "siap" kepada mereka yang mungkin hanya memikirkan perutnya.
Rakyat salah ngomong dijerat pasal penghinaan. Kalau pejabat salah ngomong, cukup klarifikasi dan berkata di depan kamera, "bukan itu maksud saya."
Saat rakyat lapar tak bisa makan tidak ditanya. Tapi saat bisa makan di warung makan, dikenakan biaya tambahan untuk kas negara.
Ketika ada anak yang meninggal karena cacingan parah. Ada pejabat yang setiap hari makan mewah.
Ya Alloh.. Saya tidak ridho dengan perilaku dzolim mereka.
Kita semua saat ini sedang resah.. sampai berkibar bendera-bendera beragam rupa.
Bukan berarti tak cinta negeri dan bangsa sendiri. Tapi kita mulai hilang percaya dengan mereka yang mengelolanya.
Mau dibawa kemana negeri ini??
Ya Alloh lindungi kami, dan berilah kami petunjuk.
Agar tenang hati kami.. dan agar selamat kami dari kedzoliman yang terus menerus ini. Aamiin