Dulu saya tidak setuju dengan sikap diam saat disakiti.
Bagi saya dulu..
Disakiti itu ya lawan.
Diserang itu ya dibalas.
Sampai akhirnya perlahan Alloh ajarkan.
Ada hal yang lebih berharga untuk diupayakan dari pada sekedar melawan dan membalas.
Yaitu.. "Biar cepet selesai saja.."
Akan ada satu waktu dimana kedewasaan dan kebijaksanaan akan mengantarkanmu kepada sudut pandang baru.
Yaitu sudut pandang..
"Yang penting segera cepat selesai.."
Dan biasanya, waktu itu akan tiba setelah beragam pahitnya ujian sudah kau lalui.
Saat beragam wajah palsu sudah pernah kau temui.
Saat beragam janji manis sudah muak kau telan.
Ketika bermacam model pengkhianatan sudah kau rasakan.
Saat itu pula kita akan mulai maklum..
"Ooo.. beginilah kenyataan dunia."
Dikejar tak ada cukupnya.
Diladeni tak ada habisnya.
Ditanggapi hanya buang-buang energi.
Ya sudah.. terserah mereka.
Yang penting semua cepat selesai saja.
Karena kita ingin tenang kembali.
Membalas itu tak salah. Dan boleh saja..
Tapi rasanya, terlalu sayang jika energi yang Alloh berikan ini hanya untuk meladeni kegilaan mereka
Dan saat itu tiba..
Kita akan mulai tahu, kenapa ada orang-orang yang bisa tertawa saat dihina. Bisa tersenyum saat ditipu. Dan bahkan bisa memaafkan saat terluka.
وَجَزٰٓ ؤُا سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۚ فَمَنْ عَفَا وَاَ صْلَحَ فَاَ جْرُهٗ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Alloh. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim." (QS. Asy-Syura: 40)